Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada DAS Sampean

Authors

  • Indra Kusuma Sari Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Lily Montarcih Limantara Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Dwi Priyantoro Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Perkembangan wilayah pada suatu daerah akan menyebabkan kebutuhan air terusmeningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Pemenuhan kebutuhan pangan dan aktivitas penduduk selalu erat kaitannya dengan kebutuhan akan air. Tuntutan tersebut tidak dapat dihindari, tetapi haruslah diprediksi dan direncanakan pemanfaatan sebaik mungkin. Kecenderungan yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan air dan ketersediaan air di masa mendatang, diperlukan upaya pengkajian komponen-komponen kebutuhan air, serta efisiensi penggunaan air.

Kebutuhan air domestik dan Non Domestik sebesar 50,93 lt/dt untuk saat ini, 68,34lt/dt untuk 2 tahun mendatang, 87,09 lt/dt untuk 5 tahun mendatang, 111,96 lt/dt untuk 10 tahun mendatang dan sebesar 160,06 lt/dt untuk 20 tahun mendatang. Kebutuhan air irigasitotal sebesar 37.305,7 lt/dt mengairi sawah seluas 36.180 ha. Kebutuhan air Industrisebesar 4,68 lt/dt untuk saat ini, 4,74 lt/dt untuk 2 tahun mendatang, 4,84 lt/dt untuk 5tahun mendatang, 5,04 lt/dt untuk 10 tahun mendatang dan sebesar 5,54 lt/dt untuk 20tahun mendatang. Kebutuhan air Perikanan sebesar 281,72 lt/dt untuk saat ini, 296,13 lt/dtuntuk 2 tahun mendatang, 319,92 lt/dt untuk 5 tahun mendatang, 366,52 lt/dt untuk 10 tahun mendatang dan sebesar 495,48 lt/dt untuk 20 tahun mendatang.

Dari hasil perhitungan diatas daerah layanan yang mengalami defisit air pada saat ini : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso, 2 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo,Tlogosari, Bondowoso, 5 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso,Tenggarang, Sukosari, 10 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso,Tenggarang, Sukosari, Maesan, 20 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso, Tenggarang, Sukosari, Maesan, Prajekan, Curahdami.

Ketersediaan dan Kebutuhan air pada Das Sampean mengalami defisit pada beberapa daerah layanan yang pada kondisi 2,5,10 hinggga 20 mendatang semakin bertambah daerah layanan yang mengalami defisit, Kebutuhan air yang mendominasi penggunaan air permukaan di Das Sampean adalah kebutuhan air irigasi, pada kondisi di daerah studi penggunaan air untuk kebutuhan industri dan perikanan banyak menggunakan air dari saluran irigasi yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas air yang masuk pada petak sawah. Keadaan ini ditunjang dengan belum dimanfaatkan dan minimnya saranabangunan air dari sumber-sumber air lainnya. Oleh sebab itu direkomendasikan agar dilakukan studi dan survey lebih lanjut dari aspek topografi, geologi, hidrologi untuk mengatasi penyediaan air pada daerah defisit, baik interkoneksi dari daerah surplus kedaerah defisit serta perlu dilakukan studi, survey dan investigasi lebih lanjut untuk mencarisumber air baru (bawah permukaan, permukaan) sebagai pemenuhan kebutuhan domestik dan non domestik.

Kata kunci : Ketersediaan, Kebutuhan, Neraca Air.

Downloads

Published

2012-05-24

How to Cite

Sari, I. K., Limantara, L. M., & Priyantoro, D. (2012). Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada DAS Sampean. Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering, 2(1), pp. 29–41. Retrieved from https://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/118

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 > >>